Jangan Bersedih kerana Dunia Terlalu Hina untuk Ditangisi

Ibnu al-Mubarak, seorg ulama yg sgt masyhur, mengatakan: "Aku lebih sukai lantunan syair 'Adi bin Zaid daripada istana Raja Thahir bin al-Husain.

Syair yg indah n mempesonakan itu berbunyi demikian:

wahai org yg bergembira

di atas pendertaan org lain

dan selalu memburuk-burukkan masa

apakah kamu org yg selamat dan terlindungi

atau apakah kamu punya perjanjian kuat

yang menjaminmu dari hari ke hari

sesungguhnya kau adalah org bodoh yg tertipu.

Ertinya: Wahai org yg suke bergembira di atas penderitaan org lain, apakah kamu mempunyai satu perjanjian bahawa engkau tidak akn di timpa musibah sebagaimana yg telah menimpa org yg kamu merasa bergembira dengannya? Apakah engkau mempunyai satu jaminan bahawa hari-harimu akn selamat dari segala bhya n bencana? Kalau begitu, mengapa engkau bergembira di atas penderitaan org lain, padahal engkau tidak memiliki perjanjian n jaminan itu?

Dalam sebuah hadith shahih disebutkan:

Seandainya nilai dunia ini disisi Allah sama nilainya dengan sayap seekor nyamuk, nescaya Allah tidak akn memberi minum kpd org kafir walau seteguk air pun.

Menurut Allah, dunia lebih tidak berharga dari sayap seekor nyamuk, inilah hakikat nilainya dan timbangannya disisi Allah. Lalu mengapa harus bersedih dan gelisah kerananya?

Kebahagiaan adalah merasa aman atas diri, masa depan, keluarga n kehidupan anda sendiri. Dan semua ini terhimpun dalam keimanan, redha terhadap qadha' n qadarNya serta diiringi dgn sikap qana'ah (sikap merasa cukup dgn ape yg ade, redha, puas ) n sabar.

~i TrusT evEryOne but i dOnt TrusT The DEviL inSiDE TheM~